Surat Cinta Untuk Sara

Untuk yang dikasihi, Sara.



Ada terima kasih untukmu yang terkirim dari Bandung. Dia mengudara ke Jakarta sekarang, bersama rindu dan susunan doa yang terlalu banyak jumlahnya.
Ada sesal untukku, dan segala waktu yang pernah aku punya. Denganmu, kurang lama rasanya untuk terus menertawakan dunia dengan segala kemelutnya.
Ada bahagia untukmu sebab pernah mengenal. Maha agung Tuhan memberi ijin untukku sempat berteman dengan malaikat yang masih Ia sembunyikan sayapnya.
Ada sepucuk surat dariku, kelak sesampainya nanti di Surga, mungkin akan kau baca. Maha ajaib Tuhan, kau kini aman dalam pelukanNya. TanganNya yang penuh kemenangan sudah menyelamatkan satu lagi Mahakarya.
Sebagai teman yang pernah mengisi bangku kosong di sebelahmu saat sekolah dulu, ini kusampaikan pesanku untuk jiwamu yang sedang dalam perjalanan, serta untuk ragamu yang sedang beristirahat dalam tidur lelap yang panjang.
Sara, selamat menikmati perjalananmu nanti, di dalam peti, mungkin agak sempit ya. Sudah berapa kali aku bilang, kau terlalu tinggi, untung saja kau tidak gemuk, kalau iya pasti jadi jauh lebih sempit.
Sara, kalau beberapa bulan lagi di pusaramu ditumbuhi rumput dan bunga liar, kau harus tau itu tumbuh dan akan terus tumbuh meski di basmi, ada air mataku yang kiranya membuat mereka tumbuh subur. Setidaknya ada bagian dariku, yang ada di rumah barumu.
Sebentar lagi Tuhan menggenapkan janjiNya, tidak lagi sayapmu Ia sembunyikan.
Terbang Sara, terbang yang jauh. Sampaikan salamku untuk Tuhan karena aku tahu kau pasti bertemu.

Tuhan, terima kasih, syukur ada di lubuk hati ini meski masih nyeri dari ujung kepala hingga ujung kaki, meski masih bergetar setiap hendak menyebutkan nama Sara dalam setiap bisikan. Terima kasih karena aku boleh merasakan berkawan dengan malaikat, sekarang aku bisa bilang kepada semua orang kalau aku tidak takut mati, aku punya teman malaikat di Surga sana.
Tuhan, aku titip Sara. Sara, terimakasih sudah pernah menoreh sejarah dalam hidupku. Ampuni mereka yang menjadi sebab kepergianmu yang kadang aku pun masih sulit untuk terima.




Dalam cinta, aku bergeming.
Dalam doaku, namamu teriring,
Selamat jalan Ade Sara Angelina Suroto

Sumber: http://setengahlimasore.blogspot.com/2014/03/surat-cinta-untuk-sara.html